Seperti katamu, aku pun merasakan hal yang sama.
Setiap
pemikiranmu, perkataanmu, ada sebagian yang aku pun merasakannya. Gak semuanya,
karena pasti ada yang beda. Itu pasti. Katamu..
.jika ada seseorang yang
meninggalkanmu maka dia siap untuk ditinggalkan. Sepertinya ini yang mereka
sebut dengan karma. Bagiku karma itu gak ada, yang ada ya hukum alam yang tak
bisa diganggu gugat. Setelah ku pikir, intinya ya sama. Tapi begini, apakah kau
pernah berpikir bahwa seseorang yang ditinggalkan itu suatu saat juga bisa
meninggalkan? Pemikiran setiap orang pasti berbeda kan? Oke, maklumi aja.
Dulu kau
bilang “aku akan datang jika dia(maksudnya: aku) yang memintaku untuk datang.”
Sekarang aku memintamu, mencarimu, mengharapkanmu kembali seperti dulu. Ini tak
semudah seperti yang aku kira kan? Bagaimana? Apakah kau tak pernah merindukan
atau menginginkan aku kembali? Aku bahkan tak peduli “raiku meh tak seleh
nandi?”. Yang kuinginkan hanya kau kembali, sama seperti dulu, itu. Kau yang
penuh keangkuhan dan sejuta teori yang selalu membuat aku ingin menghajarmu.
Entah apakah
kau masih mau melihatku lagi atau tidak. Entah kau menertawaiku atau
mengkapokkan aku. Entah kau memandangku apa? Entahlah itu...entah robot, entah
singa betina, entah apa lagi sebutan yang akan kau berikan padaku. aku suka
sekali itu, kau yang selalu punya segudang kata-kata untuk mengataiku. Dan
apakah kau marah, kecewa, dendam denganku? Apa yang kau rasakan?
Tapi sekali
lagi, semua itu hanya berputar-putar di kepalaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar