Minggu, 21 Februari 2016

Akui dan Terima

Sudahlah...semua memang berubah. Kau hanya harus menerimanya.

Banyak yang berubah, banyak hal juga yang harus kuakui. Iya, kadang aku merasa begitu kesepian, sendirian. Semua terasa begitu dingin, menyesakkan. Aku tak bisa lagi menghadirkan sesuatu yang bisa menghangatkanku itu. Tapi,
bukankah aku sendiri yang menciptakan kesepian itu? Akui dan terima saja Ndra.

Kadang aku merasa sangat menyesal. Ku kira melepaskan itu akan selalu membahagiakan. Namun, seandainya aku tahu dia tak bahagia, harusnya aku tak pernah melepaskannya. Dan ketika rasaku kembali memberontak, percuma.... apa dayaku? Bisakah aku melawan yang sudah direstui agama dan diakui oleh negara? Hentikan. Aku akan lebih bangga dan bahagia jika kamu tetap teguh dalam kesendirianmu Ndra. Sudah cukup. Hentikan.

Setelah semua berlalu...meskipun tetap saja sama bagiku. Sesuatu yang baru pun datang, menggodaku, semakin mendekat dan semakkin kuat. Dan aku...aku hanya seperti batu. “oh...ngono”. aku tak pernah lagi bisa merasakan sesuatu itu. Nothing. Meskipun sesuatu itu seperti air, batu itu tetap tak terkikis. Tak bisakah kau lunakkan sedikit hatimu? Bisakah kau sedikit membuang egomu? 
Bisakah kau sedikit menyingkirkan angkuhmu Ndra? No ! tidak bisa.


Tak akan pernah lagi aku terhanyut, tak akan pernah lagi aku terkikis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar