Selasa, 23 Februari 2016

Banyak Alasan

Berjuta pertanyaan selalu muncul dipikiranku, ku biarkan merela berlari-lari mencari jawaban.


Kini ku bebaskan pikiranku untuk memikirkan apapun yang dia inginkan. Tak akan ku batasi. Ini membuat kepalaku penuh tanda tanya. Di tengah berjuta pertanyaan, aku teringat pada sesosok manusia yang dulu sengaja ku jauhi. Pertama
, karena khilafku. Kedua, aku takut untuk memulai sesuatu itu lagi dan akhirnya membuat banyak orang kecewa. Ketiga, aku ingin membuatnya menjadi sesuatu yang netral. Bukan sesuatu yang berbeda.

Sahabat, aku membutuhkan kamu melebihi siapapun. Jika suatu saat aku goyah, aku lemah, bahkan hampir “kabur kanginan” dialah yang akan menyelamatkanku. Dengan semangatnya yang selalu menggebu-gebu, muka tanpa dosa dan pemikiran yang luas itu. Aku bahagia kau mempunyai sesuatu itu, serius. Tapi...simpanlah, jalan masih panjang. Masih banyak yang akan kau temui. Aku hanyalah sebuah inspirasi bagimu, entah sementara atau selamanya. Yang kuharap kita bisa selamanya. Iya, seperti katamu, langgeng sampai kakek nenek. Entah jadi seperti apa kita berdua kelak. Kita? Apakah aku boleh menggunakan kata itu? Atau harusnya aku menggunakan kata “aku dan kamu”? karena aku tak tahu apakah kau menginginkan “kita” atau tidak.

Banyak ketakutan yang aku rasakan. Banyak hal yang tak kau ketahui tentang aku. Akankah kau kecewa jika tahu semua itu? Mungkin kau yang akan menjauhiku lebih dulu. Aku sadar itu, tapi aku belum berani untuk mengungkapkannya. Iya, semua orang punya kelebihan dan kekurangan. Kelebihanku? Punya banyak kekurangan. Kekuranganku? Punya sedikit kelebihan. Kau pusing? Sama. Jangan-jangan kita jodoh. Oke, abaikan.


Seperti katamu, aku pun merasakan hal yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar