Tapi sekali lagi, semua itu hanya berputar-butar di kepalaku.
Semua
pertanyaan yang selalu muncul itu semakin membuatku merindumu. Lalu aku akan
menerka-nerka jawaban yang akan muncul. Terkadang akan muncul jawaban yang
menghiburku. Sedikit kehangatan mengetuk bagian dalam dari diriku. Terkadang
muncul jawaban yang membuat nyali ku menciut. Dan muncul juga jawaban yang konyol, yang sangat tak masuk akal, iya ini hiburan bagiku.
muncul jawaban yang membuat nyali ku menciut. Dan muncul juga jawaban yang konyol, yang sangat tak masuk akal, iya ini hiburan bagiku.
Aku butuh
teman. Aku butuh sahabat. Aku punya. Tapi masih lebih menang egoku. Masih tetep
kekeuh untuk menyimpan semuanya sendirian. Aku tahu ini semua karena aku
sendiri. Aku yang menutup diri. Bukan hanya mereka saja yang tak mau mengerti
tapi aku pun tak mau dimengerti.
Aku sadar.
Aku memang masih labil. Bahasaku yang masih campur aduk. Pemilihan kata yang
kurang tepat. Alur cerita yang masih membuat orang lain bingung. Kata ganti
yang selalu berubah-ubah. “kamu” dan “dia” adalah sama. Kadang formal, kadang
terserah aku. Kadang baku, kadang ngawur. Kadang juga “Njawani”. Perasaan yang
masih selalu aneh. Aku yang selalu tiba-tiba berubah. Mungkinkah aku ini anak
ajaib?
Dari segala
kemungkinan itu, aku mencoba untuk tak memaksa lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar