Kamis, 25 Februari 2016

Kesadaran

Tapi sekali lagi, semua itu hanya berputar-butar di kepalaku.

Semua pertanyaan yang selalu muncul itu semakin membuatku merindumu. Lalu aku akan menerka-nerka jawaban yang akan muncul. Terkadang akan muncul jawaban yang menghiburku. Sedikit kehangatan mengetuk bagian dalam dari diriku. Terkadang
muncul jawaban yang membuat nyali ku menciut. Dan muncul juga jawaban yang konyol, yang sangat tak masuk akal, iya ini hiburan bagiku.

Aku butuh teman. Aku butuh sahabat. Aku punya. Tapi masih lebih menang egoku. Masih tetep kekeuh untuk menyimpan semuanya sendirian. Aku tahu ini semua karena aku sendiri. Aku yang menutup diri. Bukan hanya mereka saja yang tak mau mengerti tapi aku pun tak mau dimengerti.

Aku sadar. Aku memang masih labil. Bahasaku yang masih campur aduk. Pemilihan kata yang kurang tepat. Alur cerita yang masih membuat orang lain bingung. Kata ganti yang selalu berubah-ubah. “kamu” dan “dia” adalah sama. Kadang formal, kadang terserah aku. Kadang baku, kadang ngawur. Kadang juga “Njawani”. Perasaan yang masih selalu aneh. Aku yang selalu tiba-tiba berubah. Mungkinkah aku ini anak ajaib?


Dari segala kemungkinan itu, aku mencoba untuk tak memaksa lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar