Senin, 10 Februari 2014

Sakit Hati ? Perlukah ?

Judulnya Sakit Hati = Liver? Ooooh bukan bukan. Sakit hati = loro ati? Naaah bisa jadi bisa jadi #abaikan
"Baru masuk bulan baru kok bahasnya sakit hati sih mbak?"
Soalnya sakit hati itu...
sakit yang tak bisa dijelaskan dengan logika, datangnya gak terduga. Bisa aja abis baca ini langsung ngrasa sakit hati.  Yakin, jangan mencoba menerjemahkannya secara logis. "Trus apa hubungannya dengan bulan baru mbak?" Karena di bulan yang baru ini, aku harus segera memulai yang baru,
cerita baru, lembaran baru, atau mungkin poni baru, baju baru, sepatu baru.

Dulu aku sering berkata "Kau membuatku sakit hati". Cuma disenggol dikit doank langsung sakit hati. Lama-lama aku muak sendiri dengan rasa sakit hati itu. Setelah itu aku melihat kata-kata dari Ustadz Felix Siauw, "Sakit hati itu ada jika kau ijinkaan ia ada" aku langsung #mikirkeras
Aku baca berkali-kali kalimat itu, mencoba memahami. Jadi artinya, sakit hati itu bukan dibuat oleh orang lain tapi diri sendiri yang membuat sakit hati itu ada, begitu? Jadi selama ini aku menyakiti hatiku sendiri? Begitu? Jahatnya aku ini.

Berhari-hari aku mikir. Kata-kata itu membuat aku "melek". Hatiku itu milikku, sepenuhnya milikku, aku yang berhak menentukan hatiku mau seperti apa, bukan orang lain. Mereka (orang lain) bisa membenciku, tapi untuk merasa sakit hati itu pilihanku sendiri. Menjadikan masa lalu sebagai pelajaran itu pilihan. Menjadikan masalalu sebagai dasar penggalauan, itu juga pilihan. Eeeeh perlu aku kasih tau nih ya, AKU ANTI GALAU !!! #capslockpaketandaserutiga percaya aja deh yaaa :D

Bener juga, kalau gak diijinkan ada, gak ada rasa sakit itu, enteng rasanya. Mau nyoba? Coba aja deh, kalau gak kuat bisa lambaikan tangan atau kibarkan bendera putih. Bagiku ini agak sesuai dengan bakatku. Semacam ujian mental untuk menghadapi pertanyaan yang biasanya muncul "Mbaknya gila ya?" Jika bisa terus tersenyum ke kanan 2 cm ke kiri 2 cm tahan 7 detik, kenapa enggak? Senyum itu obat, senyum itu kekuatan, senyum itu semangat, setidaknya itu arti senyum bagiku.

Hidup itu pilihan, sakit hati juga pilihan, berusaha untuk jadi lebih baik atau jalan ditempat? Itu juga pilihan. Berjanjilan kepada dirimu sendiri untuk selalu tegar agar tak ada yang bisa mengganggu ketentraman hidupmu.

Sekian curcol gajelas menjelang tengah malem kali ini. Terima kasih yang sudah menginspirasi. Semangat. Jagalah hatimu #oposih Aah sudah-sudah, uwes. Titik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar