Rabu, 04 Mei 2016

Hai...Tangan

Tangan. Bagian tubuh yang digukanan untuk memegang, meraba, menyentuh, mengambil, dan juga menggenggam tanganmu *eeh.

Bisa untuk banyak hal. Lalu ada masalah apa dengan tangan? Entahlah. Hanya saja semalaman aku memandang tanganku sendiri. Tanganku utuh masih ada 2 dengan masing-masing memiliki 5 jari. Alhamdulillah.

Aku teringat dulu pernah ngobrol dengan lelaki yang tak ku kenal. Anggap saja namanya
“mawar”. Dia bercerita bahwa tangannya pernah terkena kecelakaan dan akhirnya harus sering ke rumah sakit karena terkadang tangannya terasa sakit. Dia menunjukkan tangannya yang luka.  Sekilas ku lihat tangannya, tak ada bekas luka yang berarti, luka dalam mungkin. Dan dengan sengaja aku melirik wajahnya, muka yang terlihat begitu angkuh, warna kulit agak gelap, tatapan mata yang teduh tapi pelit senyum. Entah cerita apa lagi, aku tak begitu ingat, sebenarnya aku tak terlalu memperhatikan. Aku hanya menanggapi dengan senyum-senyum ga jelas. Sudah bisa di tebak ya? Yak begitulah aku haha

Dia lelaki tapi terampil sekali untuk berbicara, hanya saja aku tak begitu tertarik dengan arah pembicaraannya. Dia bilang kecelakaan itu disebabkan kelalaian orang tuanya. Iya, kelalaian saat mengawasi anaknya bermain, kadang berakibat fatal. Dan waktu dia sudah sekolah, ada yang bertanya “tanganmu kenapa?” dia hanya menjawab gapapa dan langsung pergi menghindar. Ada juga yang menyindirnya, namanya juga manusia kan ya? Maklumi ja :D yang menjadi perhatianku adalah saat dia berkata “coba ja suatu saat ada anak atau cucumu atau keluargamu yang seperti aku”. Aah ternyata begitu banyak orang seperti dia ini. aku tetep senyum-senyum.

Pembicaraan berakhir karena aku sudah dipanggil untuk menemui dokter. Aku hanya senyum padanya dan pergi. Seperti itulah yang ku ingat. Teringat percakapan itu, aku lalu memandang terus pergelangan tangan kiriku. “hai tangan kiri, kamu ternyata kuat ya?” iya, pergelangan tangan kiri ku pernah retak waktu dulu aku kecelakaan, saat awal kuliah masih semester satu. Tak bisa digunakan untuk apa-apa. Repot? Banget. Sakit? Iya. Alhamdulillah sekarang sudah sembuh, kadang nyeri tapi tak apa. Tangan kanan harus menanggung semua beban pekerjaan tangan kiri. “hai tangan kanan, kamu ternyata juga kuat”. Aku pun senyum-senyum.

Andai aku bisa berbicara pada lelaki itu, aku juga ingin cerita “ pergelangan tangan kiriku juga pernah retak, sekarang hanya terasa kadang nyeri. Itu akibat kecelakaan. Itu pengalaman yang tak terlupakan, aku dibawa mobil polisi. Aku kira aku udah mati. Aku yang selama ini ga bisa roll depan waktu pelajaran olahraga, waktu kecelakaan aku bisa melakukannya berkali-kali. Aku bisa berdiri, lalu mengambil sepatuku, meskipun setelah itu aku kudu d gendong pak polisi. Kapan lagi aku bisa ngerasain d gendong lakik ganteng gagah gitu? Aku juga bisa memarahi polisi karena salah memegang pergelangan tangan kiriku yang udah bengkak. Lalu setelah itu, aku mendapatkan banyak sekali perhatian dari orang-orang di sekitarku.” Tapi berhubung tanganku sekarang sudah tak apa-apa, bekas luka pun tak ada, aku hanya bisa senyum.

Sepertinya aku memang masih egois, menyimpan semuanya sendirian. Sekarang mungkin tidak. Mengapa? Karena kalian udah membaca ceritaku ini haha. Aku hanya pengin bercerita ini ja. Semua orang punya cerita hanya saja ada yang membaginya dengan orang lain, ada juga yang hanya menikmatinya sendiri. Jangan anggap hanya kalian sendiri yang pernah merasakan sakit, bisa saja orang lain pernah merasakan sakit yang sama. Apa yang kalian rasakan itu ya kalian rasakan sendiri, orang lain tak akan tahu jika kalian tak memberi tahu. Ketika kau merasa hanya sendirian, kalian masih punya Tuhan. Dan ada aku haha aku kan ada dimana-mana J Semoga kalian semua tetap selalu sehat. Selalu kuat. Bersyukur dengan apa yang kalian miliki. Jaga dan rawatlah. Maka bahagia akan selalu ada di setiap diri kalian. semoga suatu saat kita bisa bertemu. Kita? Dia? Atau kamu? Siapa saja yang ingin bertemu denganku.


Dan...Hai tangan...tetaplah kuat. Aku masih akan selalu membutuhkan kalian. Maaf pernah mengabaikan kalian demi tangan lain yang selalu aku jaga agar tak digenggam orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar