Jumat, 09 Maret 2012

Resume Artikel : "Penerapan Teknologi Informasi dalam Akuntansi"

Sumber : http://riyantiagustina.blogspot.com/search?q=Penerapan+Teknologi+Informasi+dalam+Akuntansi





Penerapan Teknologi Informasi dalam Akuntansi
Perkembangan TI membuat perubahan signifikan terhadap akuntansi yang terjadi dalam tiga babak, yaitu era bercocok tanam, era industri dan era informasi. Juga mempengaruhi perkembangan sistem informasi akuntansi (SIA) dalam hal pemrosesan data, pengendalian intern, dan peningkatan jumlah dan kualitas informasi dalam pelaporan keuangan. Kemajuan TI memberikan peluang baru bagi profesi akuntan di antaranya adalah konsultan sistem informasi berbasis komputer, CISA, dan web trust audit.


Tahun 8000 SM dinyatakan sebagai masa bercocok tanam orang sudah mengenal teknologi, informasi, dan akuntansi. Teknologi masih bersifat fisik, teknologi informasi masih tertulis dikembangkan untuk membuat catatan akuntansi. Karena lingkungan masih sangat statis dan dapat diprediksi dengan mudah, maka sistem single entry book keeping sudah cukup.
Tahun 1650 sampai dengan 1955 dinyatakan oleh Alvin Toffler sebagai era industri. Era ini dimulai dengan terjadinya revolusi industri, yaitu sejak ditemukannya mesin-mesin industri. Sistem doble entry book keeping mulai diperkenalkan oleh Luca Pacioli meskipun bukan dia penemu sistem ini.

Era informasi dimulai dengan ditemukannya komputer tahun 1955. Bidang akuntansi yang banyak dipengaruhi oleh perkembangan TI adalah SIA berbasis komputer yang mengubah karakter dari suatu aktivitas. Pada era teknologi informasi, model akuntansi harus dapat mengukur tingkat perubahan sumber daya, tingkat perubahan proses, aktiva tetap tak berwujud, memfokuskan ke luar pada nilai pelanggan, proses pada realtime, dan memungkinkan network.

Praktik auditing bertujuan untuk memberikan opini terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan yang dihasilkan SIA. Dengan kemajuan dalam bidang akuntansi yang menyangkut SIA berbasis komputer dalam menghasilkan laporan keuangan, maka praktik auditing akan terkena imbasnya. Auditing around the computer adalah audit terhadap penyelenggaraan sistem informasi komputer tanpa menggunakan kemampuan peralatan itu sendiri, apa yang ada dalam computer dianggap sebagai “black box” dianggap benar sehingga audit dilakukan di sekitar box. Pendekatani memfokuskan pada input dan output.

 Auditing with computer untuk melakukan otomatisasi terhadap proses pengauditan. Mikro komputer akan mentransformasi beberapa fungsi audit, menggunakan software untuk melaksanakan pengujian pengendalian intern organisasi klien (termasuk compliance test) dan pengujian substantif catatan dan file klien. Mengarah pada penerapan expert system di dunia pengauditan. Expert system adalah program komputer yang berciri intensif-pengetahuan yang menangkap keahlian manusia dalam wilayah pengetahuan yang terbatas. Untuk keperluan EDP audit, auditor yang bersangkutan selain memiliki keahlian audit dan akuntansi juga harus memiliki keahlian komputer. Lebih-lebih jika auditor akan melakukan audit yang through dan within the computer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar